Belajar di mana saja, Kapan saja, Dengan siapa saja

Friday, July 18, 2014

Adaptasi Morfologi pada Hewan

Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang paling mudah kita kenal. Sebab adaptasi morfologi berkaitan dengan bentuk tubuh organ bagian luar.

Adaptasi morfologi pada paruh burung
Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-bijian. Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas agak membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging. Bentuk paruh burung pelican panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan dengan jenis makannya yang licin, misalnya ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu kecil,runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh burung sesuai dengan jenis makanan itulah yang merupakan bentuk adaptasi marfologi.
Adaptasi morfologi pada kaki burung
Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung petengger, kaki burung pemanjat, kak burung perenang, dan ada pula kaki burung pecengkram. Pada umumnya burung petengger mempunyai kaki jari panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap pada ranting-ranting pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari kedepan dan dua jari kebelakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki burung perenang, terdapat selaput renang di antara jari jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, penguin, dan pelican. Kaki burung pecengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya sangat tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya diputar ke belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu.
Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Adaptasi morologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium). Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing, sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap. Kupu-kupu mulutnya dilengkapi dengan alat. Seperti belalai yang panjang dan dapat digulung.tipe mulut seperti pada kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut engisap. Lebah madu dan lalat mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti ini disebut tipe mulut pengisap-penjilat.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Adaptasi Morfologi pada Hewan

0 comments:

Post a Comment